Rabu, 18 September 2013

AKU SENANG JALANMU BAIK, WALAU JALANKU BURUK




Jalan yg baik


Kita suka dijalan yg buruk, biarlah orang lain dijalan yang baik

Judul tulisan diatas semoga tidak ditangkap miring, karena ini hanya sekedar cerita pengalaman pribadi seseorang  ketika berangkat ke kantor orang itu setiap hari melewati jalan berlubang yang sering kali dia harus memilih-milih jalan ketika melewatinya , akan tetapi acap kali pada saat tepat di jalan berlubang itu dia sering berpapasan dengan pengendara lain dan dia berusaha “mengalah” walaupun sebenarnya jalan mulus itu berada dijalur kiri sebagai hak guna dia untuk dia lewati.

Marilah sekarang kalimat mengalah itu coba kita rubah cara pandang kita agar lebih antusias lagi dalam penerapan prilaku kita sehari-hari bahwasanya saat itu bukanlah  hanya sekedar mengalah seharusnya kita, akan tetapi kita rubah cara pikir kita bahwa saat itu kita baru mendapat kesempatan emas untuk mendapatkan sesuatu yang berharga, sikap senang melihat orang lain dijalan yang baik walau sementara kita harus berada dijalan yg jelek , sama halnya kita berusaha menyenangkan orang lain

Banyak orang bilang waktu adalah uang, tapi bagi para pencari bahagia waktu adalah kesempatan emas , jangan sia-siakan hari-hari kita lewat begitu saja tanpa prilaku yg dapat mengesankan hati kita sendiri, bukankah seharusnya yg “paling” mengesankan dan membahagiakan hatimu adalah dirimu sendiri, bukan ketika kita melihat orang lain banyak berderma kita hanya pandai memuji saja, bukan ketika kita melihat orang lain banyak menolong sementara kita hanya pandai menyanjung saja, bukan pula ketika kita melihat orang lain pandai bernasehat kita hanya sebatas mengaguminya saja

Orang sering bangga pada anaknya yg berhasil menjadi sarjana, dia sering suka membicarakan hal ini pada orang lain agar mereka tahu siapa dirinya siapa anaknya, benarkah hal ini suatu kebahagiaan kalau boleh saya sebut ini hanya kesenangan, bahkan kesenangan sesaat. kenapa demikian? anda tentu sudah pandai mencari jawabnya sendiri

Orang sering bangga pada harta miliknya yg mungkin lebih banyak dari orang-orang sekelilingnya, rumahnya lebih bagus , kendaraannya lebih baik, dan lain sebagainya, pantas banggakah kita, benarkah kita bahagia? Pernah terpikikah anda bahwa saat kita memperbagus  rumah kita bisa saja mempermalukan tetangga anda sendiri dimana dia tinggal disebelah anda dengan rumah kumuhnya, atau setidaknya akan membuat tetangga disebelah kita itu merasa rendah diri dan tentu ini tidak mengenakkan bukan dikala kita senang orang lain ternyata belum tentu ikut senang.