Rabu, 25 Juli 2012

JIWA YG ABADI

KEBAHAGIAAN ITU URUSAN JIWA BUKAN RAGA

Para pencari kebahagiaan suka mengira bahwa yang membahagiakan itu adalah :
Harta Melimpah, Kendaraan Mewah, Tempat Tinggal Megah, Duduk disinggasana disembah-sembah dengan didampingi dayang2 yg senyumnya
merekah, sampai-samapi kaki tak pernah menginjak tanah.

Kalau benar demikian apakah bahagia hanya dimiliki segelintir orang, karena ciri-ciri keadaan diatas kiranya hanya akan didapati oleh para penguasa dan konglomerat

Kebahagiaan sebenarnya urusan jiwa , bukanlah urusan raga biarpun memang terkadang kebahagiaan memang ada korelasinya dengan raga misalnya baju baru bahagia, kendaraan baru bahagia tapi kebahagiaan yang ini adalah kebahagiaan semu atau sementara sifatnya karena dengan berjalannya waktu kebahagiaan tadi lambat laun akan sirna juga

Kebahagiaan sejati adalah justru sebaliknya dikala kita sudah tidak menghiraukan kebahagiaan yang semu itu berarti kita ada tanda-tanda untuk menuju kebahagiaan sejati
Bukankah sebenarnya hidupnya raga ini akan usai juga namun sebaliknya jiwa tidak pernah akan mati dan kebahagiaan jiwa adalah jika jiwamu rindu akan sang Pencipta jiwa itu sendiri
Dan yang dikatakan rindu ingin bertemu itu pastilah dilandasi atas kasih sayang tidak mungkin dibilang rindu atas dasar benci, ….kalau benci tapi rindu…itu judul lagu yang mungkin maksudnya barangkali” gemes tapi rindu “

Para pembaca yang budiman, perasaan rindu pada sang kholiq inilah perlu kita pupuk agar jiwa kita dapat bahagia nah lalu bagaimana cara memupuknya , kiranya kita perlu mencari-cari juga , apakah dengan banyak dzikir, apakah dengan banyak berbuat sodakoh/sedekah, apakah banyak menolong, yang jelas semua perbuatan/amalan kita harus didasari pada pengharapan ridho(kasih-sayang) dari sang Kholiq agar kerinduan kita terbalas rasa kasih sayang  oleh yang kita rindukan agar peristiwa pertemuan nantinya jadi teramat indah.

Anda bisa membayangkan seseorang yang telah lama meninggalkan kekasihnya pulang kembali bertemu dengan kekasihnya itu diantara keduanya saling menyayangi betapa bahagianya keduanya disaat berjumpa itu.

Tapi sebaliknya dua orang saling kenal lama tidak bertemu tiba-tiba suatu saat bertemu diantara keduanya ada salah satu yang tidak menyayangi bukankah pertemuan itu akan hambar rasanya.

Ditulis oleh : salingnasehat.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar