KEBAHAGIAAN ITU
URUSAN JIWA BUKAN RAGA
Para
pencari kebahagiaan suka mengira bahwa yang membahagiakan itu adalah :
Harta Melimpah, Kendaraan Mewah,
Tempat Tinggal Megah, Duduk disinggasana disembah-sembah dengan didampingi
dayang2 yg senyumnya
merekah, sampai-samapi kaki tak pernah menginjak tanah.
Kalau benar demikian apakah
bahagia hanya dimiliki segelintir orang, karena ciri-ciri keadaan diatas
kiranya hanya akan didapati oleh para penguasa dan konglomerat
Kebahagiaan sebenarnya urusan
jiwa , bukanlah urusan raga biarpun memang terkadang kebahagiaan memang ada
korelasinya dengan raga misalnya baju baru bahagia, kendaraan baru bahagia tapi
kebahagiaan yang ini adalah kebahagiaan semu atau sementara sifatnya karena
dengan berjalannya waktu kebahagiaan tadi lambat laun akan sirna juga
Kebahagiaan sejati adalah justru
sebaliknya dikala kita sudah tidak menghiraukan kebahagiaan yang semu itu
berarti kita ada tanda-tanda untuk menuju kebahagiaan sejati
Bukankah sebenarnya hidupnya raga
ini akan usai juga namun sebaliknya jiwa tidak pernah akan mati dan kebahagiaan
jiwa adalah jika jiwamu rindu akan sang Pencipta jiwa itu sendiri
Dan yang dikatakan rindu ingin
bertemu itu pastilah dilandasi atas kasih sayang tidak mungkin dibilang rindu
atas dasar benci, ….kalau benci tapi rindu…itu judul lagu yang mungkin
maksudnya barangkali” gemes tapi rindu “
Para pembaca yang budiman,
perasaan rindu pada sang kholiq inilah perlu kita pupuk agar jiwa kita dapat
bahagia nah lalu bagaimana cara memupuknya , kiranya kita perlu mencari-cari
juga , apakah dengan banyak dzikir, apakah dengan banyak berbuat
sodakoh/sedekah, apakah banyak menolong, yang jelas semua perbuatan/amalan kita
harus didasari pada pengharapan ridho(kasih-sayang) dari sang Kholiq agar
kerinduan kita terbalas rasa kasih sayang
oleh yang kita rindukan agar peristiwa pertemuan nantinya jadi teramat
indah.
Anda bisa membayangkan seseorang
yang telah lama meninggalkan kekasihnya pulang kembali bertemu dengan
kekasihnya itu diantara keduanya saling menyayangi betapa bahagianya keduanya
disaat berjumpa itu.
Tapi sebaliknya dua orang saling
kenal lama tidak bertemu tiba-tiba suatu saat bertemu diantara keduanya ada
salah satu yang tidak menyayangi bukankah pertemuan itu akan hambar rasanya.
Ditulis oleh : salingnasehat.blogspot.com
Ditulis oleh : salingnasehat.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar