Kamis, 22 Mei 2014

HARTA YANG MEMBUJUK


Ada seorang pemuda kampung yang gigih belajar kekota , dia punya cita-cita untuk merubah nasibnya dengan belajar dikota dg harapan mendapatkan pendidikan yang berkwalitas untuk bekal kehidupannya kelak, akhirnya dia pun
berhasil menamatkan pendidikannya hingga mendapat gelar keahlian, dia pun mendapatkan pekerjaan, dan lambat laun dia mendpatkan jabatan yang tinggi ditempat kerjanya, fasilitas yang membuat iri lainnya, harta benda melimpah ruah, namun dikala hidup serba kecukupan itu suatu hari dia tersandung masalah yang membuatnya depresi hingga suatu saat terkena sakit mendadak hingga meninggal dunia, sedangkan kala itu umurnya kira2 lima puluhan, tapi memang kehendak Tuhan tidak ada yang bisa menolak jua.

Ada lagi seorang paman dia gigih bekerja dan amat berhemat, gajinya sebagian besar ditabungkan dibank selama kurang lebih dua puluhan tahun dia menabung saldo tabungannya cukup besar dan suatu hari tabungan itu diambilnya untuk keperluan pernikahan anaknya namun siapa sangka sebelum hari pernikahan anaknya tiba dia mendadak sakit hingga meninggal dunia, sedangkan kala itu umurnya kira2 lima puluhan tapi memang  kehendak Tuhan tidak ada yang bisa menolak

Ada juga seorang kawan dia gigih bekerja sampai lembur-lembur , dia dapat fasilitas yang lumayan bagus dari tempat kerjanya, tapi suatu saat dia terkena sakit yang berkepanjangan, hingga meninggal dunia padahal usianya saat itu masih amatlah produktif, tapi sayang kehendak Tuhan tidak ada yang bisa menolak.

Dari beberapa kisah duka diatas kita bisa menarik hikmah, bahwa semua manusia umumnya suka terhadap harta dan berusaha mengumpulkannya sebanyak-banyaknya, bukan hanya mencukupi kebutuhan makan saja ternyata tapi lebih dari itu umumnya disimpan tak tau untuk apa mungkin maksudnya untuk anak cucu barangkali tapi sayangnya  kebanyakan manusia tidak menyadari bahwa bertambah hari dia semakin dekat dengan kematiannya , sedang dia selalu terlena oleh  kesibukan pencarian harta itu, hingga lupa akan bekal matinya.

Jikalau kala hidupnya dihiasi dengan suka berderma, suka menolong, suka berbagi dan suka beramal baik lainnya, mestinya akan bahagia disana... tapi sebaliknya bila kala hidupnya suka berlaku bakhil, tak suka berbagi sombong congkak kiranya kita hanya turut prihatin, dan bagi mereka yang masih punya iman mudah2 Tuhan mengampuninya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar